Penyesuaian Diri Mahluk Hidup Terhadap Lingkungannya - Tahukah kalian bahwa tempat hidup bagi makhluk hidup di bumi berbeda-beda. Ada gurun, hutan, dataran tinggi, dataran rendah, sungai, hutan dan sebagainya. Perbedaan keadaan ini menciptakan binatang maupun flora beradaptasi. Penyesuaian diri merupakan suatu cara yang dimiliki oleh makhluk hidup. Makhluk hidup semoga sanggup mempertahankan hidupnya. Bab ini akan mengajak lebih mengerti ihwal adaptasi.
Bagaimanakah bentuk penyesuaian diri hewan? Apakah flora juga menyesuaikan diri dengan lingkungan? Marilah kita simak uraian materi Penyesuaian Diri Mahluk Hidup Terhadap Lingkungannya. Semoga sanggup bermanfaat.
A. PENYESUAIAN DIRI HEWAN TERHADAP LINGKUNGAN
Mengapa bebek bisa berenang dan mencari makan di air? Apakah ayam juga bisa bermain di air? Marilah kita pelajari ihwal binatang menyesuaikan dengan lingkungan.
1. Cara Memperoleh Makanan
Semua makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan untuk mempertahankan hidupnya. Berdasarkan cara memperoleh makanan, dikelompokkan menjadi binatang herbivor, karnivor, dan omnivor.
a. Hewan herbivor
Hewan herbivor ialah sebutan untuk binatang pemakan tumbuhan. Kelompok binatang ini biasanya tidak mempunyai gigi yang tajam. Karena tidak dipakai untuk mengoyak makanan. Contoh binatang pemakan rumput dan daun. Kuda, sapi, kambing, kerbau, dan kelinci.
Hewan herbivor juga mencakup kelompok burung. Contohnya: burung, merpati, nuri, kakatua, dan pipit. Makanannya berupa biji yaitu jagung, beras, dan biji kemiri.
b Hewan karnivor
Hewan karnivor ialah binatang pemakan daging. Ciri-ciri dari binatang pemakan daging ialah mempunyai taring yang tajam serta kuku yang tajam. Coba perhatikan singa, harimau, kucing, anjing, dan serigala. Bentuk giginya tajam dan kuat. Gigi ini untuk mengoyak dan menggigit daging. Selain mempunyai taring, kelompok binatang ini juga dilengkapi kuku yang kokoh. Kuku ini dipakai untuk mencengkeram makanannya. Misalnya, di hutan ketika singa menangkap mangsanya. Ada juga burung yang termasuk dalam anggota karnivor. Misalnya: burung elang, burung pelikan, dan burung gagak.
c. Hewan omnivor
Hewan omnivor ialah binatang pemakan flora dan daging. Contoh binatang ini ialah tikus, semut, dan ayam. Penyesuaian binatang omnivor terhadap makanannya lebih bervariasi. Tubuh semut yang kecil memungkinkan untuk masuk ke lubang yang kecil bebas mencari makanan.
Bentuk ekspresi yang dilengkapi semacam kait. Juga merupakan penyesuaian diri untuk membawa masakan yang banyak dan berukuran besar. Tikus pun demikian. Tubuhnya sangat elastis untuk melewati lubang yang kecil. Cakarnya sangat berpengaruh dan lincah dipakai untuk memanjat. Giginya terdiri atas gigi seri yang sangat tajam dan gigi geraham. Gigi seri dipakai untuk mengerat. Gigi gerahamnya untuk mengunyah makanan. Tikus akan memakan segala macam masakan yang ditemuinya.
d. Serangga
Di dalam kelompok hewan, ada juga serangga. Serangga mempunyai cara penyesuaian diri terhadap makanannya. Contoh serangga: kupu-kupu, lebah, lalat, dan nyamuk. Kupu-kupu mencari madu memakai ekspresi pengisap. Dengan cara dijulurkan dan digulung kembali. Lebah memakai ekspresi penjilat. Penjilat untuk mengambil madu dari sebuah bunga. Lalat memakai ekspresi penyerap yaitu semacam alat penghisap (spons). Nyamuk memakai ekspresi penusuk untuk menghisap darah melalui pori-pori insan dan hewan.
2. Cara Melindungi Diri
a. Dengan alat yang ada ditubuhnya
- Tanduk, umumnya dimilik oleh binatang pemakan tumbuhan. Misalnya, sapi, rusa, domba, dan kerbau.
- Kuku yang tajam, umumya dimiliki oleh kelompok binatang karnivora. Misalnya, burung elang, Singa, harimau dan kucing.
- Racun, dipakai untuk melindungi diri dari musuh yang mengganggunya. Hewan yang memakai racun atau sengatan yaitu ular, ulat, dan kalajengking.
b. Dengan tingkah laku
Berikut ialah tingkah laris binatang yang berbeda dari binatang yang lain.
1) Mimikri
Mimikri ialah penyesuaian diri dengan kondisi di tempat yang sesuai dengan tubuhnya. Contohnya yaitu belalang daun dan belalang sembah. Belalang sering hinggap pada daun untuk menyesuaikan warna dan bentuk tubuhnya.
Bunglon binatang bisa melaksanakan penyesuaian terhadap lingkungannya. Bunglon bisa mengubah warna kulitnya dari hijau menjadi kecoklatan dan kehitaman. Perubahan warna ini menciptakan bunglon bisa membaur dengan lingkungan. Contoh binatang lain yaitu katak pohon.
2) Melepaskan bab tubuh
Hewan melepaskan ekornya untuk melindungi diri. Contohnya cecak dan kadal. Cara ini disebut autotomi. Ekor yang telah putus akan tumbuh lagi menyerupai semula.
3) Menggulungkan diri
Hewan melaksanakan penyesuaian diri dengan menggulungkan tubuhnya, Contohnya trenggiling dan lipan. Cara ini dilakukan untuk melindungi diri dari serangan musuh.
4) Cairan pekat
Cumi-cumi ialah binatang bahari yang akan mengeluarkan cairan pekat. Cairan pekat berfungsi bila ada serangan dari musuh. Cairan hitam yang disemprotkan tersebut akan mengeruhkan air sehingga sanggup melarikan diri.
5) Bau menyengat
Walang sangit melindungi diri dari serangan musuhnya dengan mengeluarkan busuk menyengat. Bau mengakibatkan musuh pergi menjauh.
6) Cangkang
Aggota kelompok siput, mempunyai cangkang untuk melindungi diri dari musuhnya. Cangkang ini disebut juga dengan rumah siput.
7) Lain-lain
Beberapa binatang lain mempunyai cara lain yang khas untuk melindungi dirinya. Udang melaksanakan gerakan melesat mundur ke belakang, kelinci melaksanakan gerakan meloncat dan berlari. Ada juga binatang yang selalu pergi berkelompok contohnya kawanan zebra, kawanan rusa, dan sebagainya.
B. PENYESUAIAN DIRI TUMBUHAN TERHADAP LINGKUNGAN
Hewan hidup memerlukan lingkungan. Hewan mempertahankan hidup dengan adaptasi. Bagaimana dengan tumbuhan? Bagaimana bentuk penyesuaian diri tumbuhan? Apakah flora bisa melindungi diri?
1. Berdasarkan Tempat Hidupnya
Tumbuhan juga menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tumbuhan bisa hidup di air dan daratan. Bagaimana flora menyesuaikan diri dengan lingkungannya? Marilah kita bahas uraian berikut.
a. Tumbuhan hidup di air
Tumbuhan yang hidup di air contohnya teratai, enceng gondok, kangkung, dan genjer. Tanaman ini, mempunyai daun yang lebar. Mempunyai rongga udara pada batangnya untuk membantu penguapan. Akar yang berpengaruh menancap di dasar untuk keseimbangan daun.
Tanaman air kebalikan dari tumbuhan di kawasan kering. Tanaman ini berusaha melepas uap air sebanyak-banyaknya ke udara. Rongga udara berkhasiat semoga sanggup mengapung.
b. Tumbuhan yang hidup di dua musim
Tumbuhan ada yang hidup di dua musim. Artinya flora mengalami ekspresi dominan penghujan dan kemarau. Pada ketika ekspresi dominan penghujan air melimpah. Sedangkan ketika ekspresi dominan kemarau air sangat sulit
diperoleh. Tumbuhan yang hidup pada dua ekspresi dominan mempunyai ciri-ciri yaitu:
- dapat menggugurkan daunnya pada ekspresi dominan kemarau (meranggas), dan
- dapat melebarkan daunnya pada ekspresi dominan penghujan.
Contoh tanamannya, antara lain pohon jati dan mahoni. Pada ekspresi dominan kemarau pohon ini akan mengurangi daun. Pengurangan daun untuk mengurangi penguapan. Cemara mempunyai daun lembut dan meruncing. Sedangkan rumput akan menghabiskan daunnya, tetapi umbinya tetap hidup di dalam tanah.
c. Tumbuhan di kawasan kering/gurun
Daerah gurun sangat jarang terjadi hujan. Sepanjang hari kawasan ini disinari matahari yang terik. Tumbuhan pada kawasan kering mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
- Berdaun tebal dengan lapisan lilin (untuk mengurangi penguapan)
- Batangnya lebar menggembung (untuk menyimpan cadangan air)
- Daunnya berupa duri
- Akar menghujam jauh ke dalam tanah dan bercabang banyak.
Contoh flora gurun ialah kaktus. Pada ketika kering kaktus akan memakai cadangan makanan, cadangan masakan tersimpan di batang. Bila cadangan masakan digunakan, batangnya mengerut. Tetapi ketika hujan datang batang kaktus mengembung lagi.
d. Menempel pada flora lain
Ada dua jenis tumbuhan yang menempel pada flora lain. Contohnya epifit dan parasit. Epifit ialah menempel pada flora lain namun tidak merugikan. Contohnya, anggrek, vanili, mentimun, dan anggur.
Adapun flora parasit menempel pada flora lain dan bersifat merugikan flora inangnya. Contohnya parasit dan tali putri.
2. Berdasarkan Cara Melindungi Diri
Hewan bisa berlari, untuk melepaskan diri. Tetapi flora mempunyai cara tersendiri melindungi diri. Tumbuhan mempunyai bab badan untuk melindungi diri. Bagian mana sajakah flora bisa menjaga diri? Marilah kita pelajari bersama.
Berikut ialah flora yang dikelompokkan menurut cara melindungi dirinya.
a. Menggunakan duri
Duri tumbuh pada batangnya. Amatilah bunga mawar yang ada di tamanmu! Indah dan wangi ya, tapi hati-hati kalau kurang hati-hati terkena durinya. Contoh flora yang lain yaitu pohon salak, jeruk, dan bougenvil.
b. Menggunakan getah
Pohon mempunyai getah yang sangat lengket. Getah akan keluar jikalau kulit pohon tergores atau rantingnya patah. Contohnya, pohon sawo, nangka, jambu mete, dan pohon karet.
c. Menggunakan bulu yang tajam
Ada flora tertentu yang melindungi diri dengan bulu yang tajam. Bulu yang tajam terdapat pada bab batang. Bulu yang tajam sanggup menempel berpengaruh serta mengakibatkan gatal-gatal. Contohnya bulu pada pohon bambu dan tebu.
d. Mengandung racun
Daun singkong sangat berbahaya jikalau dimakan mentah. Maka ketika akan memakan daun singkong, harus direbusnya terlebih dahulu. Sehingga sanggup menghilangkan racunnya. Daun ini kondusif dari binatang pemangsanya. Karena sanggup menjadi racun bagi hewan-hewan tersebut.
Buat lebih berguna, kongsi: