PAUD-Anakbermainbelajar---Alat yang dipakai untuk mengukur berat tubuh yaitu timbangan. Berdasarkan alat ukur penunjuk meteran, timbangan sanggup dibedakan menjadi tiga yaitu :
- Timbangan digital. Timbangan digital biasanya mempunyai ukurang yang perka dan kisaran angka yang ditunjukan ada yang hingga 10 gram.
- Timbangan Pegas, Timbangan ini aneka macam dipakai di pasaran. Angka yang ditunjukan merupakan jawaban injakan terhadap pegas yang dibawah permukaan atas timbangan. Timbangan ini perlu selalu diperhatikan tingkat ketelitiannya sesudah menimbang 5 - 10 anak.
- Timbangan menggunakan dacin. Timbangan dacin banyak kita lihat dipasar. Posyandu banyak menggunakan timbangan ini untuk mengukur berat badan. Timbangan ini bekerjsama lebih teliti dibandingkan timbangan pegas perlu menciptakan anak hening sebelum angka dibaca.
Terdapat dua jenis timbangan berdasarkan umur anak yang akan ditimbang yaitu :
- Timbangan Tidur. Timbangan ini biasanya diperuntukan bagi bayi.
- Timbangan Tidur-Duduk. Di lapangan, terdapat modifikasi penimbangan. Misalnya menyerupai yang biasa kita lihat di posyandu. Timbangan dacin yang dilengkapi dengan kain atau kotak timbang. Sehingga anak sanggup ditimbang dengan merasa nyaman dalam keadaan tidur atau duduk.
- Timbangan Berdiri. Timbangan ini diperuntukan bagi anak yang sudah sanggup berdiri. Kadangkala timbangan ini juga menjadi penyelamat untuk anak yang tidak mau ditimbang sendiri sehingga anak ditimbang dengan cara menimbang ibu bersama anak dalam gendongan proteksi ibunya.
Timbangan Anak Usia Dini |
Cara Menimbang Anak Usia 2-6 Tahun
Hasil ukuran timbangan yang terbaca kita harapkan merupakan berat tubuh anak. Agar memperoleh hasil timbangan yang sempurna maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Ketelitian alat timbangan dengan menyelidiki sebelum dan sesudah menimbang beberapa anak;
- Ketelitian pelaksanaan yang menimbang dan
- Keadaan anak yang ditimbang diupayakan berpakaian harus seminim mungkin dan tidak membawa barang yang berat apapun.
Adapun tahap-tahap penimbangan yaitu sebagai berikut :
Penimbangan Anak dengan Cara Berdiri |
- Timbangan harus di letakan pada lantai atau daerah yang datar dan rata.
- Pastikan jarum timbangan membuktikan posisi pada titik nol.
- Siapkan form/kartu pencatatan/ raport gizi sebelum penimbangan dimulai. Pada waktu penimbangan, sebaiknya ada petugas khusus yang mencatat berat tubuh anak
- Penimbangan anak pria sebaiknya dipisah dengan anak perempuan
- Bukalah baju (jaket) anak hingga seminim mungkin
- Buatlah anak senyaman mungkin pada ketika ditimbang.
- Libatkan anak untuk mengetahui berat badannya dengan meminta anak yang menyebutkan angka penunjuk berat badannya.
- Jika anak menangis alasannya yaitu tidak mau ditimbang, tenaga pendidik sanggup menimbang anak dalam gendongannya (berat tubuh anak = jumlah berat tenaga pendidik dan anak dikurangi dengan berat tubuh pendidik itu sendir).
- Cek kembali posisi jarum timbangan sesudah menimbang 7 - 10 orang anak.
Cara Pengukuran Tinggi Badan.
Pengukuran tinggi tubuh berdasarkan umur anak yang ditimbang sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Bayi (0-2) tahun diukur dengan cara berbaring dan haisl ukurannya disebut: panjang Badan. Alat ukur tinggi tubuh yang dipakai yaitu alat ukur panjang tubuh menyerupai yang banyak digunakan.
- Anak (206 tahun) dikur dengan cara bangun dan hasil ukurannya disebut: Tinggi Badan. Jika memungikinkan alat ukur yang dipakai yaitu microtoise, berupa papan vertikal dengan ukuran tertera secara vertikal dan papan vertikal ini dihubungkan dengan papan horizontal yang sanggup digeser-geser hingga mencapai titik atas kepala anak. Secara gampang dan sederhana pengukuran tinggi tubuh sanggup dilakukan dengan menggunakann alat pengukuran tinggi tubuh yang ditimpel di dinding.
Cara Pengukuran Tinggi Badan dengan Alat Ukuran Tinggi Badan Tempel
Pengukuran Tinggi Badan Berdiri |
- Lihat ukuran yang tertera pada bab bawah alat pengukur tinggi badan. Biasanya angka yang paling rendah yaitu 70 cm. Tandai dinding untuk membuktikan batas terbawah dengan cara mengukur dindi dari dasar lantai setinggi 70 cm.
- Tempelkan alat pada lantai dan dinding data dengan menggantungkan alat tersebut dengan jarak 70 cm dari lantai (atau sesuai dengan ukuran yang tertera apda alat)
- Minta anak bangun di atas lantai tanpa bantalan kaki dan tidak menggunakan topi/penutup kepala,
- Posisi tubuh membelakangi alat ukur,
- Punggung melekat pada alat ukur (tapi tidak bersandar) dan kepala tegak,
- Gunakan penggaris untuk menghitung tinggi anak semoga sesuai dengan ukuran yang tertera pada alat ukur.
- Agar ukuran yang dibaca tidak bias maka posisi tenaga pendidik yang mengukur memandang lurus ke alat ukur yang ada di dinding (biasa dengan posisi jongkok).
- Catat hasil pengukuran di buku penilaian gizi anak yang sudah disediakan.
Buat lebih berguna, kongsi: